Kamis, 03 Oktober 2019

Penjelmaan

Nona, malam tadi kau tak terlihat di langit sana
Tak juga menjadi bunga tidur di lelap malam
Dan pagi ini wangimu menghilang di taman
Hendaklah aku bertanya
Pada rumput yang tak bernyawa

Termangu aku di atas bangku tua
Dengan teh berbalut gelas kaca
Pikiran semakin pergi kemana-mana
Amboi! hilang bentuk segala purwa rupa

Matahari meninggi menjauhi singgasana
Jawaban tak juga hadir di kepala
Hanya kebingungan yang berkelana
Mati suri di tengah suasana

Tiba-tiba saja aku merasakan kehadiran engkau
Seperti air yang mengisi seluruh permukaan danau
Kau telah berubah, menjelma jadi dupa
Harumnya merasuki seluruh rupa

Gemuruh lonceng telah berbunyi
Suara bisingnya memecah sunyi
Kini waktunya telah tiba
Untuk segera menghampirimu nona

Nona, aku datang dengan itikad baik
Maka pengharapan pun juga sama, berakhir baik
Tapi jika pahit sekalipun yang kudapati
Akan kupahami
Akan kumengerti
Setidaknya aku telah berusaha
Karena urusan rasa tak bisa dipaksa

Awan hitam datang menyergap
Cahaya kilat merobek gelap
Bising guntur memecah senyap
Hujan datanglah!
Temani aku agar tak lenyap.

1 komentar:

Berkomentarlah, sebelum komentar itu dilarang