Jumat, 31 Mei 2019

Bawa Hanyut

Tanah Lot, Bali - 2018
Hai laut yang temaram
Di sinilah aku berpijak
Di tepian karang pantaimu
Di tengah sunyi khidmatmu

Ode - ode bertebaran
Pasir - pasir berserakan
Dan camar pun terbang tanpa sungkan

Tetaplah sejuk dalam tarianmu
Bawa aku hanyut dalam mesramu.

Sabtu, 25 Mei 2019

Sederhana

Ricoh GX-1 & KCP 200

Hingga hari ini, api tak kunjung mendapat jawaban dari kayu yang telah dijadikannya abu.

Pun juga, awan tak sempat memberikan jawaban kepada hujan hingga akhirnya ia tiada.

Biarkan jawaban itu tetap menjadi misteri
Namun jangan biarkan pertanyaan itu mati.
Biarkan rasa itu berkembang indah.
Namun jangan biarkan keindahan itu gundah.
Cukup pahami dengan sederhana.

Terinspirasi dari sajak "Aku Ingin - Sapardi Djoko Damono"

Rabu, 15 Mei 2019

Kabar

Pelabuhan Merak, 2016

Hai lautan

Aku hanya ingin mengabarkan
Keadaan di daratan sudah tak lagi memungkinkan
Semua sudah menjadi runyam
Mungkin akupun juga sama halnya demikian.

Entah kau mendengarkannya atau tidak
Tolong bawakan kabar ini ke segala penjuru
Atau biarkan mengambang di atas ombakmu

Maaf menganggu dalam tenangmu.

Minggu, 12 Mei 2019

Review Buku Negeri di Ujung Tanduk

Judul: Negeri di Ujung Tanduk
Penulis: Tere Liye
Penerbit: Gramedia Pustaka Tama
Jumlah Halaman: 359

Awalnya ngga ada niatan untuk baca buku ini, tapi entah apa yang menuntun gue untuk akhirnya baca buku ini. Di cover belakang buku ini tertulis "Sekuel NEGERI PARA BEDEBAH" sedangkan gue belum baca buku Negeri Para Bedebah. Jadi, semoga gue masih paham sama alur cerita dari Negeri di Ujung Tanduk ini yoww.

Isi Buku
Thomas merupakan seorang ahli ekonomi yang membuka jasa konsultasi di negeri ini. Thomas juga membuka unit baru dalam bisnis jasanya, yaitu jasa konsultan politik. Mungkin bagi para politikus yang ingin memenangi pemilihan entah itu Pemilihan Eksekutif ataupun Pemilihan Legislatif, dapat menggunakan jasa Thomas. Karena dirinya telah terbukti memenangi pemilihan Gubernur di dua daerah.

Alur cerita berjalan dari Thomas melakukan kegiatan pertarungan untuk menantang petarung dari Hongkong, yaitu Lee.  Thomas melakukan pertarungan tersebut di salah satu hotel bintang lima yang ada di Makau. Bermula dari Makau inilah adegan demi adegan layaknya film action dimulai.

Kejadian demi kejadian berlangsung, dari penculikan yang dilakukan pasukan anti teror Hongkong di atas kapal yacht hingga aksi pelarian yang begitu menegangkan.

Isi yang ada di buku ini juga hampir mirip sama di dunia nyatanya sih, tentang kegiatan aparat yang korup. Manis di depan layar televisi padahal aslinya busuk. Thomas sebagai konsultan politik salah satu calon kandidat presiden harus mengeluarkan seluruh kemampuannya untuk menumbangkan lawan politiknya yang bermain secara 'kotor'. Bagi Thomas melawannya dengan cara kotor juga tidak ada salahnya. 

Bahasa yang dipake sama Tere Liye di buku ini simpel dan ngga bertele-tele. Jadi para pembacanya dapat dengan mudah memahami isi cerita dari buku ini. Namun yang kurang adalah plotnya yang kalo dimasukin ke dalam film menurut gue bakal ngebosenin dan gampang ketebak banget. Mungkin yang bakal jadi obat dari bosen itu ya aksi pelarian dan aksi-aksi menegangkan lainnya yang disajiin dalam buku ini.

Kesimpulan yang gue ambil, Tere Liye menyampaikan pesan kepada pembacanya agar lebih peduli terhadap kondisi negeri ini. Terlihat dari kata-kata yang ada di cover belakang, yaitu

Di Negeri di Ujung Tanduk
Para penipu menjadi pemimpin, para pengkhianat menjadi pujaan
Bukan karena tidak ada lagi yang memiliki teladan
Tapi mereka memutuskan menutup mata dan memilih hidup bahagia sendiri

Nilai keseluruhan dari gue untuk buku ini adalah 8/10. Walaupun plotnya yang gampang ketebak dan begitu-gitu aja. Tapi penggunaan bahasa dan juga pesan yang pengen disampaikan dapet sih.

Sekian, Wassalam.
Happy reading hooman!

Sabtu, 11 Mei 2019

Rembulan

Rembulan Puncak Prau - 2565 MDPL
Malam sunyi dikuasai kegelapan
Bintang-bintang jatuh berguguran
Menambah sepi aroma kehidupan

Kau hadir menjadi pelipur
Bagai lukisan yang digoreskan kapur
Kau selalu ada
Menepis sunyi ditengah malam

Cahayamu menambah hangat suasana malam ini
Warnamu menodai hitam yang gelap ini
Seluruh makhluk begitu takzim menikmati
Tak terkecuali aku ini

Tetaplah terang rembulanku
Kita lewati malam yang panjang bersama
Biarkan terang menjadi pemisah kita
Biarkan gelap menjadi tempat bertemu kita.

Senin, 06 Mei 2019

Jaga Terus Asa


Biasanya, aku minum ketika udara panas seperti ini
Biasanya, aku makan ketika perut terasa lapar
Biasanya, aku akan marah ketika kecemasanku terganggu

Sebulan kedepan semuanya akan berubah
Kerongkongan tak akan lagi basah
Melihat makanan hanya bisa menelan ludah
Dan ada yang harus ditahan, amarah.

Bukan untuk untuk menyiksa diri
Bukan juga untuk membuat sakit hati
Ada proses yang sedang dijalani
Membentuk pribadi yang lebih sejati

Selamat berpuasa,
Dan jaga terus asa.

Sabtu, 04 Mei 2019

Pak Tua


Tiap-tiap gerbong adalah lautan
Lautan bagi kaum metropolitan
Tiap-tiap tetes keringat adalah hasil
Hasil yang belum jelas besar atau kecil

Sore hingga malam adalah fenomena
Dimana para pengguna akan merana
Duduk atau berdiri menjadi judi
Judi dalam kelelahan yang semakin jadi

Nak, aku tahu engkau lelah menjalani beban hari ini
Seluruh tenaga kau tumpahkan tak terkira
Sama nak, aku juga tak mau kalah semangat olehmu
Biar waktu memakan umurku
Tapi semangat ini tak kubiarkan ditelan waktu

Aku berdoa pada sang penghuni langit
Semoga tuamu nanti tak serapuh diriku
Memang semangat ini tak tertelan
Tapi fisikku mudah sekali dilawan

Dan tibalah aku ditujuan akhir
Di gerbong ini kita dipertemukan
Di gerbong ini pula kita dipisahkan
Sampai bertemu lagi, nak.