Halo, gimana lebarannya? makin lebaran tidak? haha. Kali ini gue mau bahas tentang salah satu materi di mata kuliah Filsafat Ilmu yang gue jalani di semester enam. Topik yang akan dibahas itu tentang
postmodernisme. Wah apatuh? bedanya sama Pos Indonesia apa? apakah itu pos yang modern dengan alat-alatnya yang serba canggih daripada Pos Indonesia? ada di negara manasih
postmodernisme itu?
Sebagai pemahaman dasar bersama,
postmodernisme adalah
isme(paham) yang berkembang setelah (
post) modern. Paham yang kayak gimanatuh? jadi paham ini muncul sebagai antitesis (bertentangan) dengan
modernisme.
Apa itu
modernisme? modernisme adalah paham (
isme) pada zaman modern ini. Paham yang kayak gimanatuh? paham ini sangat mengagungkan rasionalitas dari pemikiran manusia yang menjadi sumber ilmu pengetahuan untuk menuju kehidupan manusia yang lebih baik lagi.
Modernisme lahir untuk meninggalkan tradisi manusia yang dianggap kuno menuju pemanfaatan teknologi yang dapat mempermudah kehidupan manusia sehari-harinya.
Modernisme pun menganggap bahwa, manusia bukanlah objek tetapi subjek.
Mengapa
postmodernisme muncul sebagai antitesis (pertentangan) atau kritik terhadap
modernisme? Menurut para pemikir
postmodern menganggap, modernitas yang 'dirohi' oleh
modernisme itu sendiri. Maksudnya disini adalah
modernisme membawa semangat rasionalitas demi terciptanya kehidupan manusia yang lebih baik lagi, namun kenyataannya modernitaslah yang sampai saat ini sudah mulai keluar jalur sehingga bukan membawa kemanfaatan lagi tetapi bencana bagi manusia.
Sebagai contoh, bom nuklir adalah suatu perkembangan ilmu pengetahuan yang tercipta dari rasionalitas pemikiran manusia. Namun pada akhirnya bom nuklir itu sendirilah yang membawa petaka bagi kehidupan manusia ketika diledakaan di Nagasaki dan Hiroshima, Jepang.
Bahasa awamnya mungkin kaum
postmodernisme adalah kumpulan orang-orang yang telah muak terhadap modernitas. Menurut mereka modernitas itu sendirilah yang akan menghancurkan dirinya sendiri.
Contoh gerakan
postmodernisme di zaman modern ini ialah, dahulu ketika awal revolusi industri terjadi, hampir seluruh negara di barat berlomba-lomba menjadi yang terbaik dalam bidang industri namun sekarang lihat, mulai bermunculan komunitas-komunitas seperti contoh
Greenpeace yang mengkritik kepada industri untuk tidak merusak lingkungan dan harus tetap menjaga lingkungan.
Contoh kecil dalam realita kehidupan kita sehari-hari adalah handphone yang awalnya dibuat untuk mempermudah komunikasi antar manusia, namun semakin berkembangnya handphone menjadi smartphone yang segala macam fitur ada di dalamnya telah merubah tujual awal dari handphone. Pola kegiatan manusia pun berubah dan mulai candu terhadap
smartphone.
Lalu dipihak manakah kita? kaum
postmodernisme atau
modernisme? Menurut gue langkah yang paling tepat adalah kita harus bijak dalam berkehidupan sehari-hari. Kita tetap membutuhkan alat-alat modern yang dapat membantu kegiatan kita tapi dengan satu kata yaitu, secukupnya. Bukankah suatu hal yang berlebihan itu tidak baik? dalam agama pun kita dilarang untuk serakah.
Oiya, tulisan ini gue buat supaya kalo gue lupa tinggal buka tulisan ini lagi tentang
postmodernisme dan
modernisme. Semoga kita semua menjadi orang bijak yang dapat menentukan pilihan secara tepat.
“Karakter adalah ibarat pohon dan reputasi ibarat bayangan. Bayangan
tersebut adalah apa yang kita pikirkan dan pohon tersebut adalah
kenyataannya” - Abraham Lincoln