Selasa, 30 Juni 2020

Pelajaran dari One-Punch Man

t_5d70e50cdb772.jpg (700×442)

One-Punch Man
adalah serial manga Jepang yang menceritakan superhero bernama Saitama. Ia memiliki kekuatan pukulan yang tiada banding. Sesuai judulnya, ia mampu mengalahkan musuhnya hanya dengan sekali pukulan.

Keinginannya menjadi pahlawan hanyalah untuk bersenang-senang. Pertemuannya dengan Genos yang setelah itu diangkat menjadi muridnya, membuat Saitama bertemu dengan banyak pahlawan yang tergabung dalam Asosiasi Pahlawan.

Ternyata keinginan untuk bersenang-senang itu tak ia dapatkan, karena kekuatannya yang terlalu over power tak ada monster ataupun lawan yang dapat menandinginya.

Pelajaran yang Didapat

1. Niat Baik Saja Tidak Cukup
Asosiasi pahlawan adalah perkumpulan para pahlawan yang bertugas untuk mengamankan kota dari serangan para monster. Terdapat kelas-kelas untuk pahlawan mulai dari kelas S yang paling tinggi hingga kelas C yang paling rendah. Para pahlawan saling bersaing untuk meningkatkan peringkatnya ataupun naik kelas. Maka tak heran, terkadang satu sama lain dari mereka saling menjatuhkan. 

Tak berbeda jauh dalam kehidupan kita, di sekeliling kita sering terjadi hal serupa. Saling menjatuhkan satu sama lain hanya demi reputasi di muka umum atau sanjungan dari orang-orang dengan menghalalkan segala cara. Ternyata niat baik saja tidak cukup jika tidak dibarengi akhlak yang baik.

2. Konsistensi
Sebelum menjadi sangat kuat, Saitama hanya orang biasa. Kekuatannya itu didapatkan setelah ia melakukan push up ratusan kali, pola makan yang baik dan mengelola emosinya. Hal tersebut dilakukannya tidak dalam jangka waktu yang sebentar, ia melakukannya secara konsisten setiap hari.

Ditengah proses ia sempat merasakan kejenuhan, tapi karena tekadnya yang kuat, ia mampu melawan kejenuhan tersebut dan tetap konsisten pada latihannya.

3. Menjadi Terlalu Kuat Tak Menjamin Kebahagiaan
Banyak orang yang mendambakan kekuatan yang super pada dirinya, namun Saitama menjadi gambaran bahwa terlalu kuat tidak menjamin seseorang akan bahagia.

Karena kekuatannya yang super itu, Saitama merasa jenuh karena tidak ada yang mampu menyainginya. Ia telah kehilangan tantangan dalam dirinya. Hanya sekali pukulan, lawannya akan langsung kalah. Sepertinya, tantangan merupakan salah satu faktor kebahagiaan seseorang ketika mampu melaluinya bukan?

4. Kebohongan adalah Utang di Masa Depan
King adalah salah satu pahlawan kelas S, ia dikenal sebagai pahlawan terkuat. Alih-alih terkuat, ternyata selama ini King berlindung pada kebohongannya. Orang-orang hanya mengetahui King telah mengalahkan banyak monster, nyatanya dibalik itu semua ada sosok Saitama yang selalu melindunginya tanpa diketahui orang lain.

Di satu momen, ada monster yang sedang mencari King untuk mengetes kekuatannya. Mengetahui hal itu, King ketakutan karena ia sadar bahwa sebenarnya ia tidak dapat berkelahi maupun memiliki kekuatan yang super. Atas rasa itulah ia merasa terbebani dalam hidupnya, apalagi orang-orang selalu mengharapkan bantuannya.

Selain itu, layaknya film Joker, muncul sosok Garou murid dari Silverfang yang tumbuh menjadi begitu kuat. Luka masa kecilnya yang dikucilkan dari lingkungan sekitarnya, Garou berhasrat untuk menjadi monster yang menjadi simbol ketakutan. Mirip-mirip sama Joker bukan?

Mungkin itu saja beberapa pelajaran yang dapat kita ambil dari serial One-Punch Man ini. Mungkin ada beberapa yang gue enggak tangkep, mungkin kalian bisa menambahkannya. Bye!

0 komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah, sebelum komentar itu dilarang