Sabtu, 06 April 2019

Rembulan Tenggelam di Wajahmu

Rembulan Tenggelam di Wajahmu - Tere Liye
Tutup mata kita. Tutup pikiran kita dari carut marut kehidupan. Mari berpikir takjim sejenak. Bayangkan saat ini ada satu malaikat bersayap indah datang kepada kita, lantas lembut berkata "Aku memberikan kau kesempatan hebat. Lima pertanyaan untuk bertanya tentang rahasia kehidupan, dan aku akan menjawabnya langsung sekarang. Lima pertanyaan, lima jawaban. Apakah pertanyaan pertamamu?"

Diatas adalah penggalan kalimat di sampul belakang novel ini. Lagi-lagi awalnya gua pikir buku ini akan ngebahas roman remaja. Tapi, ternyata isinya ngebahas tentang kehidupan, yang dimana ada beberapa pertanyaan yang sering orang-orang tanya juga dalam kehidupannya.

Awal-awal gue sempet bingung sama alur cerita di novel ini, tapi kok makin nge-twist ya plotnya? Namun, terbayar sudah pertanyaan gue itu sesudah selesai baca buku ini. 

Tokoh utama dari novel ini adalah Reihan atau Ray. Anak yatim-piatu yang sudah terdidik keras di Panti Asuhannya. Reihan sering kali melawan bapak panti, bukan tanpa alasan Reihan melawan. Reihan melawan karena bapak pengurus panti itu akan berlagak sok suci di depan para dermawan yang akan memberikan donasi, berharap agar mendapatkan donasi, dan uang tersebut digunakannnya untuk naik haji. Karena sikap melawannya, Reihan sudah biasa terkena cambuk rotan oleh bapak pengurus panti tersebut. Akhirnya, suatu hari Reihan merencanakan untuk melarikan diri dari Panti Asuhan tersebut agar dirinya dapat hidup bebas tanpa kekangan dari bapak pengurus panti.

Setelah melakukan pelarian tersebut, dimulailah kisah asam manis kehidupan Reihan di lingkungan yang amat keras. Dimulai dari terminal, lapau-lapau tempat judi, rumah singgah, bertemu Plee merencanakan untuk merampok berlian seribu karat, membangun imperium bisnisnya hingga bertemunya dengan sosok wanita di gerbong makan. 

Ada lima pertanyaan yang diajukan Rey kepada seorang yang berjawah menyenangkan, dan akan dijawab lima pertanyaan tersebut dengan penjelasan sangat rinci. 

Pertanyaan pertama, apakah kita memang tidak pernah memiliki kesempatan untuk memilih saat akan dilahirkan?

Pertanyaan kedua, apakah hidup ini adil?

Pertanyaan ketiga, kenapa langit tega mengambil kebahagiaan seseorang? Kenapa takdir menyakitkan itu harus terjadi?
 
Pertanyaan keempat, setelah mendapatkan semuanya, kenapa hidup ini terasa kosong, hampa?

Pertanyaan kelima, kenapa aku harus merasakan sakit yang berkepanjangan? kenapa langit tidak mengambilku saat ini juga sehingga tidak merasakan sakit seperti ini?

Dengan amat rinci, seorang yang berjawah menyenangkan itu menjelaskan jawaban kepada Rey atas lima pertanyaan itu.
Setelah mendapatkan jawaban atas lima pertanyaan itu, Ray akan mendapatkan waktu lima hari untuk memperbaiki segalanya. Untuk menyiapkan bekal perjalanan jauh yang abadi.

Terima kasih kepada Perpustakaan Kampus yang telah menyediakan dan meminjamkan buku ini kepada gua.

Sekian, Wassalamualaikum!

Mengapa Tuhan memudahkan jalan bagi orang orang jahat? Mengapa Tuhan justru mengambil kebahagiaan dari orang-orang baik? Itulah bentuk keadilan langit yang tidak akan pernah kita pahami secara sempurna. Beribu wajahnya. Berjuta bentuknya. Hanya satu cara untuk berkenalan dengan bentuk-bentuk itu. Selalulah berprasangka baik. Aku tahu kata-kata ini tetap saja sulit dimengerti. Aku sederhanakan bagimu, Ray. Maksudnya adalah selalulah berharap sedikit. Ya, berharap sedikit, memberi banyak. Maka kau akan siap menerima segala bentuk keadilan tuhan.
- Seorang yang berwajah menyenangkan